Sundari Nganjuk

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MODEL PEMBELAJARAN RA (Tantangan ke 35)

MODEL PEMBELAJARAN RA (Tantangan ke 35)

MODEL PEMBELAJARAN RA

Di dalam model mencakup adanya pendekatan, strateg,i metode, model pembelajaran yang digunakan.

Model pembelajaran di RA berkaitan dengan penataan lingkungan belajar, yang sangat berpengaruh pada abad dan bagaimana anak belajar lingkungan belajar yang direncanakan dimanfaatkan serta dirawat sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajar anak dalam bereksplorasi, bereksperimen atau memanipulasi alat main secara bermakna, menyenangkan dan menantang.

Terdapat beberapa model pembelajaran berbasis pengelolaan kelas yang bisa dipilih ditentukan pernyataan ikan bakar yang memungkinkan untuk bekerja bergerak dan berkembang secara bebas pada pembelajaran tersebut antara lain

1. Model klasikal model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu dan kegiatan yang sama dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang paling awal digunakan dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas serta kurang memperhatikan minat individu anak.

2. Model Kelompok dengan Kegiatan Pengaman.

Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman adalah pola pembelajaran di mana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok setiap kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda, dalam satu kali pertemuan harus menyelesaikan dua sampai tiga kegiatan dalam kelompok secara bergantian, apabila dalam pergantian kelompok terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat daripada temannya maka anak tersebut dapat menuliskan kegiatan lain sejauh di kelompok lain tersedia tempat. Namun apabila tidak tersedia tempat maka hal tersebut dapat bermain pada tempat tertentu di dalam kelas yang telah disediakan guru yang disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengamatan sebaiknya disediakan alat-alat yang bervariasi dan sering diganti disesuaikan dengan atau tema yang dibahas

Kegiatan pengaman berfungsi

§ Kegiatan alternatif bagi anak yang lebih cepat menyelesaikan kegiatan di kelompoknya

· Sarana transisi anak untuk berpindah dari suatu kegiatan kegiatan lainnya

· Melatih kesabaran dan mengendalikan perilaku anak saat menunggu giliran menentukan minat anak terhadap kegiatan disertai mendidik

3. Model sudut

Model pembelajaran yang merupakan model yang memperlihatkan minat anak dengan pengelolaan kelas berupa 2- 5 sudut di dalam kelas sesuai program yang direncanakan. Sudut yang dimaksud adalah sudut ketuhanan, sudut keluarga, sudut alam sekitar dan pengetahuan sudut pembangunan dan sudut kebudayaan.

Model pembelajaran sudut memberikan kesempatan kepada anak didik belajar dekat dengan kehidupan sehari-hari model ini bersumber pada teori pendidikan dan perkembangan Montessori.

Karakteristik model sudut

a. Paraktek Kehidupan

Anak-anak dikenalkan dengan berbagai kegiatan hal dalam kehidupan sehari-hari untuk melatih keterampilan dan kemandirian seperti menghafal, mengikat tali sepatu, menyiapkan bekal makan mereka, pergi ke toilet tanpa bantuan dan membersihkan diri sendiri ketika mereka menumpahkan sesuatu dan berbagai keterampilan hidup lainnya.

b. Pendidikan kesadaran sensori

Dalam menggunakan lima indera yang mereka miliki

c. Seni berbahasa

Anak-anak diberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka secara verbal gimana juga mengembangkan kemampuan membaca mengeja tata bahasa dan kemampuan menulis

d. Matematika dan geometri

Anak-anak dikenalkan tentang konsep matematika dasar baik itu dengan menggunakan tangan maupun dengan alat

e. Budaya

Dengan berbagai budaya yang mencakup geografi hewan waktu sejarah musik gerak sains dan seni

Selaras dengan fokus pengelolaan program pembelajaran di atas maka model sudut-sudut kegiatan pembangunan sebagai berikut

- Sudut latihan kehidupan praktis (Practical Life Coner)

Sudut latihan kehidupan praktis memberikan kesempatan untuk meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitar mereka setiap hari. Misalkan mereka menyapu, mencuci, memindahkan suatu barang dengan berbagai alat yang berbeda sendok sumpit dan lain-lain, membersihkan kaca membuka dan menutup kancing atau resleting, membuka dan menutup botol/kotak/kunci, mengelap gelas yang sudah dicuci dan sebagainya. Melalui berbagai aktivitas yang benar ini anak-anak belajar untuk membantu diri mereka sendiri secara kebiasaan bekerja dengan baik

- Sudut Sensorik

Susut sensori mengembangkan sensitivitas penginderaan anak yaitu penglihatan, pendengaran, penghidupan, perabaan, dan pengecapan. Disudut ini fokus pada pengenalan benda seperti berbagai perbedaan warna, merasakan berat ringan, berbagai bentuk dan ukuran, merasakan tekstur halus kasar, tinggi rendah suara, berbagai pengetahuan dari benda-benda dan mengecap berbagai rasa dari benda yang di jumpai sehari-hari.

- Sudut Matematika (Pre Math Reception Corner)

Sudut matematika memberikan kesempatan kepada anak mengenai konsep-konsep matematika mulai dari hal yang konkret hingga abstrak. Anak belajar memahami konsep dasar kuantitas jumlah dan hubungannya dengan lambang-lambang. Setelah mempelajari angka yang lebih besar dan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan perkalian dan pembagian secara alam. i Selain itu disudut ini anak dapat belajar matematika melalui pengukuran seperti mengukur cara mengukur jarak, mengukur besar kecil dan lain-lain

- Bahasa (Language And Vacabulary Corner)

Bahasa mengembangkan kemampuan anak dalam belajar mendengar dan menggunakan kosa kata yang tepat untuk seluruh kegiatan. Mempelajari nama-nama susunan bentuk geometris, komposisi, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Selain itu anak-anak mulai diperkenalkan tentang komposisi susunan kata, kalimat dan cerita.

- Sudut Kebudayaan (Cultural and library Corner)

Memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengenal geografi secara ilmu tentang tumbuh-tumbuhan dan ilmu pengetahuan yang sederhana. Anak-anak belajar secara individual kelompok dan diskusi mengenai dunia sekitar mereka pada saat ini dan masa lalu. Pengenalan akan tumbuh-tumbuhan dan kehidupan binatang seperti juga pengalaman sederhana untuk mengetahui lebih jauh tentang Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak-anak di perkenalkan tentang masakan khas daerah melalui kegiatan memasak.

4. Model Area

Model Area adalah model pembelajaran yang lebih memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih atau melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya.

Model pembelajaran area dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus bagi setiap anak dan dapat menjunjung tinggi keragaman tradisi budaya. Model pembelajaran area menekankan keadaan individualisasi pengalaman belajar bagi anak. Membantu anak mengambil keputusan melalui kegiatan yang direncanakan serta melibatkan peran serta keluarga.

Model pendekatan proses pelaksanaannya model area menggunakan pendekatan perkembangan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut

- Pembelajaran aktif yang secara terus-menerus mendapatkan informasi mengenai dunia melalui kegiatan bermain

- Anak mengalami kemajuan melalui tahapan-tahapan perkembangan yang dapat diperkirakan

- A nak adalah individu unik yang tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda.

Model-model pembelajran berdasarkan area

a. Area Balok

Area balok fasilitasi anak untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir matematik, pola, bentuk geometri, ilmu tentang peta (topologi), hubungan satu dengan yang lain penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

b. Area Drama

Area drama memfasilitasi anak untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman anak dalam menuangkan ide gagasan, perasaan melalui kegiatan meniru simbolik atau berpura-pura tentang peran-peran dalam kehidupan sosial di lingkungan sekitar

c. Area Seni

Area seni mendukung pengembangan kreativitas dan pengalaman taktil (perabaan) anak dalam menggunakan berbagai bahan dan alat. Inti dari kegiatan seni adalah anak-anak mengeksplorasi dan mengekpresi, apa yang mereka amati, pikirkan, bayangkan, rasakan melalui alat dan bahan yang digunakan.

d. Area Air Pasir

Area pasir dan pasir lebih kepada pengembangan sensorimotorik. Namun demikian sentra ini sangat kaya dengan konsep-konsep matematika dan sains anak belajar penuh –kosong, bera- ringan, volume dan sebagai. Anak juga dapat belajar tentang perubahan bentuk, perubahan warna dan sebagainya.

e. Area Sains

Area Sains menyediakan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk menggunakan panca indra, menyalurkan langsung minat mereka terhadap kejadian-kejadian alamiah dan kegiatan-kegiatan manipulatif area saya juga dapat dilakukan di luar ruangan dengan tanaman binatang dan benda-benda disekitar.

f. Area Keaksaraan

Area keaksaraan mengembangkan kemampuan mengenal konsep huru,f kata kalimat dan makna tulisan, bacaan yang ada di sekitar anak. Area keaksaraan meliputi buku-buku bahan bacaan untuk kegiatan membaca, dibacakan, menyimak dan menulis. Keaksaraan dipergunakan selama hari-hari belajar anak. Kemampuan keaksaraan dimulai dengan mengenal simbol-simbol sederhana dari benda yang ada di sekelilingnya atau membuat coretan di atas kertas.

g. Area matematika

Area matematika sangat kental dengan kegiatan manipulatif. Di area ini anak dapat belajar tentang bentuk, hitungan, angka, jumlah, pengelompokan, ukuran, pola memasangkan anak . Di area ini juga belajar mengembangkan bahasa sosial, emosional dan aspek perkembangan lainnya.

h. Gerak dan musik

Gerak dan musik untuk anak usia dini sangat penting untuk membangun kesadaran akan gerakan diri sensiri, melatih kelenturan, mengikuti irama musik, mengenal bunyi alat musik, eksplorasi alat-alat sederhana menjadi alat musik bebas. Kegiatan gerak dan lagu merupakan kebutuhan sehari-hari untuk anak usia dini

Kegiatan area gerak dan lagu akan berpengaruh pada: kemampuan berpikir dan berbahasa , kemampuan memecahkan masalah, kemampuan fokus membangun kesadaran spasial ,mengembangkan rasa percaya diri, melatih kekuatan, kelenturan, koordinasi fisik serta membangun keterampilan sosial.

i. Area Agama

Area agama merupakan hasil pengembangan model area di Indonesia. Area agama memfasilitasi anak belajar tentang kegiatan ibadah sesuai dengan agama yang dianut. Rumah ibadah, perlengkapan ibadah buku bacaan gambar dan alat gambar dan lain-lain

5. Model Sentra

Model sentra adalah model dimana pembelajaran fokus pada anak, proses belajar berpusat disentra bermain dan pada saat anak dalam lingkaran. Model sentra anak bebasa memilih bermain yang disiapkan dalam satu sentra. Dalam sentra dilengkapi dengan tiga jenis kegiatan bermain yaitu: bermain sensorimotorik, main peran, dan main pembangunan.

Prose pembelajaran sentra dilakukan dengan 4 pijakan yaitu pijakan penataan alat (pijakan lingkungan), pijakan sebelum bermain, pijakan saat main, dan pijakan stelah bermain.

Macam-macan sentra:

a. Sentra Balok

b. Sentra Main Peran Kecil (Mikro)

c. Sentra Main Peran Besar (Makro)

d. Sentra Imtaq

e. Sentra Seni

f. Sentra Persiapan

g. Sentra Bahan Alam

h. Sentra Memasak

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post